Badan Karantina Harus Didukung Peralatan Memadai
.jpg)
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau Kantor Karantina di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jatim. Foto : Hendra/mr
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin mendukung upaya untuk melengkapi peralatan yang ada di Kantor Karantina Bandara Internasional Juanda Surabaya dalam rangka memproteksi wilayah Jawa Timur dari penyebaran virus melalui hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, penting agar kantor karantina dilengkapi oleh peralatan yang modern dan memadai. Karantina hewan burung dan ikan yang berada di Bandara Juanda sebagai filter awal dan akhir dalam memproteksi penyebaran virus di wilayah Jatim.
“Bagaimana mengatur lokasi barang bawaan seluruh penumpang baik domestik maupun internasional agar tidak membawa virus atau bagaimana barang bawaan yang bernyawa itu sehat, sehingga kantor karantina yang berada di bandara itu betul-betul menjadi kebutuhan. Perlu adanya renovasi dan diikuti dengan peralatan yang memadai," ujar Hasan usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau Kantor Karantina di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jatim, Rabu (18/12/2019).
Pasalnya hingga kini, lanjut politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu, Kantor Karantina yang ada di Bandara Juanda masih menumpang di Kantor Bea Cukai. Sehingga ke depan dirasa perlu ada penguatan. Usai melakukan peninjauan, Tim Kunker Komisi IV DPR RI melanjutkan diskusi terkait program kerja kekarantinaan di tahun mendatang. “Ke depan kita ingin karantina ini kuat dalam menjaga masyarakat dari tersebarnya virus melalui hewan dan tumbuhan," tutur Hasan.
Setelah itu Komisi IV DPR RI juga turut melepas ekspor hasil usaha pertanian masyarakat Jawa Timur. Adapun hasil usaha rakyat ini dibeli oleh wirausaha dan diekspor ke beberapa negara, diantaranya kopi, sarang burung dan hasil perkebunan dan pertanian lain. Adapun nilai ekspornya mencapai Rp 198,06 miliar.
Hasan pun berharap Kementerian Pertanian turut serta sungguh-sungguh untuk terus memotivasi masyarakat, khususnya untuk memanfaatkan lahan milik negara yang tidur atau tidak untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. "Terutama kopi, karena itu salah satu komoditas unggulan yang cukup banyak pernintaan dari luar negeri," ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur II itu.
Dalam kesempatan ini, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan, hingga pertengahan tahun 2019 seluruh produk pertanian yang diekspor melalui unit kerja Karantina Pertanian Surabaya telah diterima dengan baik oleh negara tujuan atau tidak ada penolakan. Ia juga nenambahkan bahwa saat ini diperlukan penambahan SDM dan sarana prasarana untuk mendukung penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. (hs/sf)